KANDUNGAN SURAH QAF

بـــــــسم اللّـــــــه الرّحمن الرّحيـــــــم  



السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

  Di dalam surat ini sudah terhimpun dasar-dasar keimanan. Oleh karena itu, kita tidak membutuhkan lagi penjelasan para ahli  kalam (kaum teolog) maupun para ahli logika (kaum rasionalis).

  Surah Qaf menjelaskan tempat bermula dan tempat kembali, tauhid, kenabian, iman kepada malaikat, dan pengelompokkan manusia ke dalam golongan yang celaka dan golongan yang beruntung, beserta sifat-sifat kedua golongan tersebut.

  Surah ini juga menjelaskan perihal sifat-sifat kesempurnaan Allah dan kesucian-Nya. Selain itu, ia juga menerangkan tentang kewajiban untuk menyucikan-Nya dari sifat-sifat cela dan cacat, yang merupakan lawan dari sifat kesempurnaan-Nya.

  Allah SWT juga menjelaskan di dalam ayat ini tentang dua kalimat, yaitu Kiamat shughra (kecil) dan Kiamat kubra (besar). Juga tentang dua alam: alam akbar, terbesar, yaitu akhirat; dan alam ashghar, terkecil, yaitu dunia.

  Selain itu, surah ini pun menerangkan proses penciptaan manusia, kematiannya, kebangkitannya kembali, serta kondisinya ketika ia mati dan pada hari ia dibangkitkan kembali di akhirat.

  Diterangkan pula di dalamnya bahwa Allah memerintahkan para Malaikat pencatat amal untuk mencatat setiap ucapan yang dikatakan oleh hamba-Nya; agar pada hari kiamat kelak, ia mendapatkan balasan yang setimpal.

   Pada hari itulah, semua manusia akan digiring oleh malaikat penggiring untuk menghadap Allah; bersama Malaikat yang bertugas sebagai saksi. Malaikat penggiring pun berkata sebagaimana disebutkan dalam surat ini: (هَٰذَا مَا لَدَىَّ عَتِيدٌ) "Inilah (catatan perbuatan) yang ada padaku." (QS. Qaf [50]: 23) seolah-olah Malaikat tersebut hendak berkata. "Inilah orang yang engkau perintahkan aku untuk mengantarkannya; dan kini, ia telah kuhadapkan pada-Mu.

    Setelah seluruh manusia dihadapkan kepada-Nya, Malaikat itu pun diberikan tugas sebagaimana firman Allah pada ayat selanjutnya: (أَلْقِيَا فِى جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيدٍ) "(Allah berfirman): "Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam Neraka Jahanam, semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala." (QS. Qaf [50]: 24).

   Kondisi demikian sama halnya dengan seorang penjahat yang dihadapkan kepada penguasa. Sesudah petugas yang menangkapnya melapor: "Aku telah menghadapkan Fulan kepadamu," penguasa itu lantas berseru: "Pergilah kalian, dan masukkan orang ini ke penjara. Berilah ia hukuman yang setimpal dengan kesalahannya!".



Sumber
📖 Syamsuddin Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah
🌏 Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi'i
📚 Fawaidul Fawaid

-----------------------------------------------

📷 Instagram : @rohisannida13
📹 Youtube : Rohis Annida

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LARANGAN UNTUK MUSLIMAH

Musibah Adalah Bagian Dari Rezeki

Hukum Merayakan Ulang Tahun Dalam Ajaran Islam