Libatkan Allah Dalam Segala Hal
Pernahkah kita merasa persoalan hidup begitu berat? Atau ada hajat yang tak kunjung tercapai meskipun sudah bekerja keras? Sudah kah kita libatkan Allah dalam segala urusan kita? Pernahkah kita renungkan, mengapa Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan kita permasalahan yang sangat banyak? Sampai sampai kita kadang merasa tidak mampu untuk melewatinya dan menyerah.
Sadarkah kita, ketika kita dihadapkan dengan sebuah masalah kita terlalu berusaha keras untuk menyelesaikannya dengan kemampuan kita yang sangat terbatas, dan kita lupa untuk melibatkan Allah dalam setiap permasalahan kita bahkan dalam semua hal. Bukankah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda di dalam haditsnya:
عَنْ أَبِي العَبَّاسِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا قَالَ كُنْتُ: خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْماً فَقَالَ لِي: (( يَا غُلاَمُ! إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ باِللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ )) رَوَاهُ التِّرْمِذِي وَقَالَ: (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ ))، وَفِي رِوَايَةِ غَيْرِ التِّرْمِذِيِّ: (( اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ أَمَامَكَ، تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ، وَاعْلَمْ أَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَكَ، وَمَا أَصَابَكَ لَم يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ، وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الفَرَجَ مَعَ الكَرْبِ، وَأَنَّ مَعَ العُسْرِ يُسْراً )).
Dari Abul ‘Abbas ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Pada suatu hari aku pernah berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda, ‘Wahai anak muda! Sesungguhnya aku akan mengajarkan beberapa kalimat kepadamu. Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau mau meminta, mintalah kepada Allah. Jika engkau mau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah. Ketahuilah apabila semua umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak bisa memberikan manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan seandainya mereka pun berkumpul untuk menimpakan bahaya kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak dapat membahayakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena-pena (pencatat takdir) telah diangkat dan lembaran-lembaran (catatan takdir) telah kering.’” (HR. Tirmidzi).
Lantas, mengapa kita tak mengandalkan Allah? Bahkan sering lupa menyebut nama Allah setiap akan melakukan sesuatu.
Jangan sampai kita termasuk orang yang sombong, yang tak mau memohon pertolongan kepada Allah. Memang nasib kita tidak akan berubah jika kita hanya berdoa dan shalat saja di atas sajadah, kita butuh ikhtiar, namun tahukah Anda siapa yang mengizinkan kita agar bisa berikhtiar? Allah juga lah yang mengizinkan.
Kita hanya bisa berikhtiar semampu kita. Allah tidak membebani hamba-Nya dengan sesuatu di luar batas kemampuan hamba-Nya. Jadi sudah sepantasnya kita serahkan segalanya kepada Allah untuk diselesaikan, kita hanya sebagai pelaksana saja.
karena hakikatnya kita adalah manusia biasa yang hanya bisa merencanakan dan berikhtiar (berusaha), sekalipun permasalahan yang sangat banyak, sampai kita kadang merasa tidak mampu untuk melewatinya dan menyerah mencari jalan keluar, maka hanya Allah lah yang akan memberikan petunjuk dan mempermudah urusan kita.
Siapa kita sehingga kita tidak melibatkan Allah dalam setiap permasalahan kita, dan kita hanya mengandalkan kemampuan kita yang terbatas.
Jadi, ini bukan soal seberapa kuatnya kita, tapi seberapa dekat kita kepada Allah, seberapa sungguh kita melibatkan Allah dalam urusan-urusan kita? Ini juga bukan soal berhasil tidaknya usaha kita, tapi bagaimana agar usaha kita menjadi berkah dan bernilai ibadah.
Komentar
Posting Komentar