Perintah Agar Kita Meninggalkan Debat
ุจูููููููุณู ุงّูููููููููู ุงูุฑّุญู ู ุงูุฑّุญููููููููู
๐ข Perintah agar kita meninggalkan debat ๐ข
meskipun kita benar.
๐ผ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ู َْู ุชَุฑََู ุงْูู ِุฑَุงุกَ ََُููู ู ُุจْุทٌِู ุจََูู ุงُููู َُูู ุจَْูุชًุง ِูู ุฑَุจَุถِ ุงْูุฌََّูุฉِ ู َْู ุชَุฑََู ุงْูู ِุฑَุงุกَ ََُููู ู ُุญٌِّู ุจََูู ุงُููู َُูู ุจَْูุชًุง ِูู ุฃَุนَْูู ุงْูุฌََّูุฉِ
“Barangsiapa yang meninggalkan perdebatan, sementara dia berada di atas kebatilan, maka Allah akan bangunkan sebuah rumah baginya di pinggiran surga. Dan barangsiapa yang meninggalkan perdebatan, padahal dia berada di atas kebenaran, maka Allah akan membangun sebuah rumah baginya di atas surga”. (Shahih at-Targhib wat Tarhib, no. 138).
Debat dapat mengeraskan hati dan membuat tersesat apabila debat itu menjadi hobi.
๐ฅ Tidak jarang debat di dunia maya hanya berujung “saling ngotot๐” yang berujung saling mengolok-ngolok, padahal sesama muslim itu bersaudara.
๐ผ Perhatikan wasiat Nabi Sulaiman ‘alaihis salam kepada anaknya,
َูุง ุจََُّูู، ุฅَِّูุงَู َูุงْูู ِุฑَุงุกَ، َูุฅَِّู َْููุนَُู ٌَِูููู، ََُููู ُِูููุฌُ ุงْูุนَุฏَุงَูุฉَ ุจََْูู ุงْูุฅِุฎَْูุงِู
“Wahai anakku, tinggalkanlah mira’ (jidal, mendebat karena ragu-ragu dan menentang) itu, karena manfaatnya sedikit. Dan dia membangkitkan permusuhan di antara orang-orang yang bersaudara”. (Syu’abul Iman no. 8076, Al-Baihaqi)
๐: @amberlyn.id
๐กSEMOGA BERMANFAAT๐ก
๐ทInstagram: @rohisannida13
๐ฅ Youtube: Rohis Annida
๐️Blog: rohisannida13sinjay.blogspot.com
๐Jazakumullaahu khairan katsiir ๐
Komentar
Posting Komentar